Tubuhnya terbaring lemah di atas tempat tidur. Memang dia masih bisa mengerjakan aktifitas seperti biasa, namun tak seperti hari kemarin kali ini dia sedikit tak enak badan. Mungkin gara-gara mendengar cerita kemarin, reflek tubuhnya mendadak lemas, pusing, dan mual.
Mahluk macam apa sih dia. Mahluk tak berperasaan kah? Atau monster kelaparan yang kesana kemari mencari mangsa? Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buat dia, semoga dia mendapat balasan yang menyadarkan hati nuraninya dan membuka lebar matanya, sebelum pada akhirnya dia mendapat penyesalan atas apa yang dia perbuat.
Walaupun terlukis raut kecewa di wajahnya, namun setidaknya dia tahu kebenarannya, dan mau tak mau dia harus terima kenyataan. Apa kalian tahu? Sesungguhnya telah terbentang jalan keluar di depan matanya, dia hanya butuh keberanian dan kekuatan hati untuk dapat melewati jalan itu.
I believe I can. Akan aku coba melepas tali yang mengikat sayapku. Meski sulit, tapi kalau aku terus berusaha pasti tali ini dapat ku lepas, walau aku tahu akan butuh waktu yang tak sebentar. . .