Rabu, 29 Februari 2012

Tears

Dia pun termenung di hadapan sebuah monitor kecil berukuran 10 inchi. Jari jemarinya mulai bermain di atas tuts-tuts berwarna putih, entah apa yang sedang dia lakukan, tatapannya tampak hampa.

Kini, jamu pahit pun tak berasa di lidahnya. Mungkin sudah terlalu sering dia kecap rasa pahit sehingga lidahnya pun tak lagi merespon rasa itu, seakan mati rasa.

Perlahan air mata yang terbendung di kelopak matanya berlinang, menyebrangi pipi yang merah merona. Berkali-kali dia usap, berkali-kali pula air mata itu mengalir, seolah mempermainkan perasaannya saat itu.

Menyesal? Kenapa harus menyesal? Bukankah pada awalnya kau merasa senang, meski akhirnya selalu sama, begitukan jalan hidup mu? Bahkan kau sudah sangat mengerti, kau selalu memerankan peran dan adegan yang sama. Lalu apa yang kau sesali? Mengapa masih saja, menangis???

Apa? Tidak-tidak, singkirkan jauh-jauh kata-kata itu, aku bukan orang yang suka menangis, hanya saja produksi air mata ku berlebihan sehingga aku harus mengeluarkannya dari kantung mata ku.

Ya, terus saja berdalil semau mu, kau hanya bisa menyangkal kenyataan yang ada. Apa kau tak malu pada diri mu sendiri, bersembunyi  di balik realita. Sampai kapan kau mau sembunyi, pecundang? Hadapi apa yang ada di depan mata mu, kau hanya perlu berjalan ke depan, terus lurus kedepan, dan segala macam penghalang yang mengganggu harus bisa kau singkirkan tanpa ragu dan tanpa rasa takut, mengerti?

Omong kosong, kamu hanya bisa memojokanku. Tapi apa? Tak pernah sekalipun aku melihat mu melakukan apa yang kamu katakan pada ku. Aku muak!!! Aku  lebih mengerti siapa aku dan apa yang aku rasakan, jadi kamu tak perlu ikut campur, paham!!!

Untuk yang kesekian kalinya perang batin muncul dalam dirinya, seperti ada dua jiwa yang saling bertentangan bersarang pada satu raga, dan bagian yang lemah lah yang selalu memenangkan perdebatan. Mungkin, itu yang membuat dia selalu terjebak dalam keadaan yang sama. Keadaan yang membawanya pada cerita yang berakhir dengan linangan air mata. Ya, sebuah cerita melankolis.





Read More ->>

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Aiu Ciyu

Aiu Ciyu

About Me

Foto Saya
Ayu Ginarsih
ayu just simple girl, , banyak yang bilang ayu cerewet, tapi lucu, :p Tenang aja, cerewet-cerewet gini, ayu friendly loh ^^ Let's be friend deh, , ;)
Lihat profil lengkapku

Followers

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
ayu just simple girl, , banyak yang bilang ayu cerewet, tapi lucu, :p Tenang aja, cerewet-cerewet gini, ayu friendly loh ^^ Let's be friend deh, , ;)