Jumat, 09 November 2012

Eliminasi Urine


A.      Pengertian Eliminasi Urine
Eleminasi urine normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan uretra.Ginjal memindahkan air dari darah dalam bentuk urine.Ureter mengalirkan urine ke bladder.Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu yang kemudian  dikeluarkan melalui uretra.

B.       Anatomisaluranperkemihan
a.                  Ginjal
Bentuknya seperti kacang, jumlahnya ada 2 di kiri dan dikanan.Ginjal terletak di kedua sisi medulaspinalis, di balik rongga peritoneum. Ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang daripada ginjal perempuan (Syaifuddin, 1994). Hal tersebut dikarenakan aktivitas pada laki-laki lebih banyak daripada aktivitas wanita. Ginjal terdiri atas satu juta unit fungsional nefron yang bertugas menyaring darah dan membuang limbah metabolik. Nefron merupakan satuan fungsional ginjal mengandung kira-kira 1,3 juta nefron dan tiap nefron dapat membentuk urina sendiri. Selama 24 jam dapat menyaring 170 liter darah.
                                  

Nefron di dalam ginjal


b.                  Ureter
Ureter adalah tabung yang berasal dari ginjal dan bermuara di kandung kemih,
panjangnya sekitar 25 cm dan diameternya 1,25 cm. Urine didorong melewati ureter
dengan gelombang peristalsis yang terjadi sekitar satu sampai empat kali permenit.
Pada pertemuan antara ureter dan kandung kemih, terdapat lipatan membrane mukosa
yang bertindak sebagai katup guna mencegah refluks urine kembalike ureter
sehingga mencegah peyebaran infeksi dari kandung kemih keatas.

Penampang Ginjal
                     

c.                  KandungKemih
Kandung kemih adalah kantong berotot didalam panggul, tepat di atas dan di belakang tulang pinggang. Dinding kandung kemih sangat elastic sehingga mampu menahan regangan yang sangat besar. Saat penuh, kandung kemih bisa melebihi simfisis pubis, bahkan bisa setinggi umbilikus. Ketika kosong, ukuran dan bentuk kandung kemih seperti buah pir.
Urin dibuat didalam ginjal, dan melakukan perjalanan turun melaluidua tabung yang disebut ureter ke kandung kemih. Kandung kemih tempat menyimpan urin, yang memungkinkan untukbuang air kecil yang tidaktetap dan otomatis. Kandung kemih dilapisi oleh lapisan jaringan otot yang dapat meregang untuk menampung urin. Kapasitas normal kandung kemih adalah 400 sampai 600 mL.
Saat buang air kecil, otot kandung kemih berkontraksi, dan dua sphincters (katup) terbuka untuk memungkinkan urin mengalir keluar. Urin keluar dari kandung kemih ke uretra, yang membawa urin keluar dari tubuh.


Anatomi Ginjal Normal

d.                 Uretra
Uretra membentang dari kandung kemih sampai meatus uretra. Panjang uretra pada priasekitar 20 cm dan membentang dari kandung kemih sampai ujung penis. Pada wanita, panjang uretra sekitar 3 cm dan membentang dari kandung kemih sampai lubang diantara labia minora, 2,5 cm di belakang klitorisis.

Saluran Kemih Pria
Saluran Kemih Wanita



Read More ->>

Sekilas Infooo ^^

hhaaiiiiiiiii



ketemu lahi deh sama ayu...
maaf yaa buat pengunjung ciyu_inspirasiku, belakangan ini ayu vakum dari kegiatan posting-posting...
nahh, mulai sekarang ayu ngga cuma ng'posting cerita-cerita fiktif aja tapi ayu juga akan posting artikel-artikel ataupun makalah kesehatan. 
Yyaaaa, harapannya sihh artike-artikel yang nantinya ayu posting bisa bermanfaat buat temen-temen semua yang mungkin butuh referensi buat ngerjain tugas.
Semoga projecnya lancar.....

Salam kompak selaluuu
Read More ->>

Minggu, 25 Maret 2012

End Of The Story


Tubuhnya terbaring lemah di atas tempat tidur. Memang dia masih bisa mengerjakan aktifitas seperti biasa, namun tak seperti hari kemarin kali ini dia sedikit tak enak badan. Mungkin gara-gara mendengar cerita kemarin, reflek tubuhnya mendadak lemas, pusing, dan mual.

Mahluk macam apa sih dia. Mahluk tak berperasaan kah? Atau monster kelaparan yang kesana kemari mencari mangsa? Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buat dia, semoga dia mendapat balasan yang menyadarkan hati nuraninya dan membuka lebar matanya, sebelum pada akhirnya dia mendapat penyesalan atas apa yang dia perbuat.

Walaupun terlukis raut kecewa di wajahnya, namun setidaknya dia tahu kebenarannya, dan mau tak mau dia harus terima kenyataan. Apa kalian tahu? Sesungguhnya telah terbentang jalan keluar di depan matanya, dia hanya butuh keberanian dan kekuatan hati untuk dapat melewati jalan itu.

I believe I can. Akan aku coba melepas tali yang mengikat sayapku. Meski sulit, tapi kalau aku terus berusaha pasti tali ini dapat ku lepas, walau aku tahu akan butuh waktu yang tak sebentar. . .

Read More ->>

Senin, 05 Maret 2012

Cloudy In The Morning


Pagi ini hujan telah menyambut dengan belaian air yang menyentuh wajah pucat itu, terasa dingin menusuk tulang wajah, namun setidaknya membuatnya sedikit tersadar dari mimpi semalam.

Sedemikian buruk kah keadaan hati ku sampai-sampai awan pun ikut merasakan pedihnya dan menjatuhkan air matanya untuk ku?

Lamunannya kembali melayang, berhamburan entah kemana. Matanya terus mengamati tetes-tetes air yang terpeleset dari atap, mungkin dia sedang mencoba mengitung berapa banyak tetesan air yang terjatuh?
Ring tone telephon genggamnya berbunyi nyaring, membuyarkan segala lamunan di kepalanya. Dia coba acuhkan benda  itu, namun matanya pun tak kuasa berpaling dari benda kecil yang terus berbunyi, dia tekan juga tombol hijau dan menempelkan benda itu di telinganya. Suara itu, suara yang tak ingin didengarnya namun sangat dia rindu. Aneh, sungguh aneh. Membiarkan dirinya terjerat bahkan lebih kencang hingga terkadang sesak pun dia rasakan.

Heeyyyy! Kenapa kau tak mau melepaskan diri dan mencoba kabur dari perompak itu! Kau bodoh ya? Bukankah sudah berulang kali aku memperingatkan mu? Apa-apaan wajah itu? Apa kau minta dikasihani? Jangan kau perlihatakan wajah itu di depan ku, karna aku tak akan menolong orang pengecut dan keras kepala macam kau!

Terdengar hembusan napas panjang yang tampaknya susah payah dia keluarkan. Melamun? Ya, hanya melamun yang dia kerjakan. Bukankah itu sudah menjadi hobinya akhir-akhir ini?


Read More ->>

Rabu, 29 Februari 2012

Tears

Dia pun termenung di hadapan sebuah monitor kecil berukuran 10 inchi. Jari jemarinya mulai bermain di atas tuts-tuts berwarna putih, entah apa yang sedang dia lakukan, tatapannya tampak hampa.

Kini, jamu pahit pun tak berasa di lidahnya. Mungkin sudah terlalu sering dia kecap rasa pahit sehingga lidahnya pun tak lagi merespon rasa itu, seakan mati rasa.

Perlahan air mata yang terbendung di kelopak matanya berlinang, menyebrangi pipi yang merah merona. Berkali-kali dia usap, berkali-kali pula air mata itu mengalir, seolah mempermainkan perasaannya saat itu.

Menyesal? Kenapa harus menyesal? Bukankah pada awalnya kau merasa senang, meski akhirnya selalu sama, begitukan jalan hidup mu? Bahkan kau sudah sangat mengerti, kau selalu memerankan peran dan adegan yang sama. Lalu apa yang kau sesali? Mengapa masih saja, menangis???

Apa? Tidak-tidak, singkirkan jauh-jauh kata-kata itu, aku bukan orang yang suka menangis, hanya saja produksi air mata ku berlebihan sehingga aku harus mengeluarkannya dari kantung mata ku.

Ya, terus saja berdalil semau mu, kau hanya bisa menyangkal kenyataan yang ada. Apa kau tak malu pada diri mu sendiri, bersembunyi  di balik realita. Sampai kapan kau mau sembunyi, pecundang? Hadapi apa yang ada di depan mata mu, kau hanya perlu berjalan ke depan, terus lurus kedepan, dan segala macam penghalang yang mengganggu harus bisa kau singkirkan tanpa ragu dan tanpa rasa takut, mengerti?

Omong kosong, kamu hanya bisa memojokanku. Tapi apa? Tak pernah sekalipun aku melihat mu melakukan apa yang kamu katakan pada ku. Aku muak!!! Aku  lebih mengerti siapa aku dan apa yang aku rasakan, jadi kamu tak perlu ikut campur, paham!!!

Untuk yang kesekian kalinya perang batin muncul dalam dirinya, seperti ada dua jiwa yang saling bertentangan bersarang pada satu raga, dan bagian yang lemah lah yang selalu memenangkan perdebatan. Mungkin, itu yang membuat dia selalu terjebak dalam keadaan yang sama. Keadaan yang membawanya pada cerita yang berakhir dengan linangan air mata. Ya, sebuah cerita melankolis.





Read More ->>

Selasa, 24 Januari 2012

curcol-curcol part 2

Gundah gulana



UAS udah selese tapi kaga tau deh hasilnya kayak apa, ,
                                              anak-anak dikumpulin ma dosen, nah loh, mau diapain yak, ,
huhuhuuu, , , pasrah deh, gua mah nurut ajha, ,
tuing tuing. .
nge'blank nih, mau ngomong apa, saking riuetnya "Memory Otak" full, kaga bisa menyusun kalimat dengan baik dan benar. 
bodo amat dah, , gua udah puyeng, mending kabur aja, ke pante ketemu air nyebur deh, terdampar di amerika juga kaga apa-apa, hahaa
*streeesssss
mohon doa'nya aja yak, moga gua baik-baik aja and tetep eksis posting di blog gua tercinta, , okkey

Read More ->>

Sabtu, 14 Januari 2012

curcol-curcol part 1

hari ini free time. . . . 
lalala
setelah belajar semaleman hafalin materi yang banyaknya minta ampun, akhirnya gua bisa ngalahin soal-soal UAS, haha                              
berhubung week end, kaga belajar aaahhh, ngademin otak enak kali ye, , lumayan
ffiiuuuhhh
tapi tapi tapi, besok musti belajar lagee, ,
UAS belon selese, musti melototin materi-materi ujian lagee, , udah kayak tumpukan gunung kertas noh, meja belajar penuh ama hand out dosen, , 

ttiiiidddaaaakkkkkkk. . . . . .




kaga tahan deh, gua kira kuliah tuh lebih enak, ternyata pusing juga yah, ,
fhufhufhu. . .
gua musti buktiken kalo gua bisa! ! semangat semangat semangat, never give up!!!
gua kaga bakal nyerah gitu aja!! kata emak "maju terus pantang mundur", yeeaaahhhhh. . . .
                          
Read More ->>

Rabu, 11 Januari 2012

The Last Note









Rabu, 1 Oktober
Nama gue Olivia Sukma Pratiwi. Gue siswi kelas 2 SMA Tunas Bangsa. Udah satu tahun ini gue sekolah di SMA Tunas Bangsa setelah pindah dari sekolah di daerah asal gue. Yeaahh, gue emang tergolong anak baru di kota ini. Makanya ngga heran kalo kenalan gue bisa dihitung pake jari-jari tangan, di tambah lagi gue emang susah buat bergaul, hmm, , salah satu kenalan gue itu Chika. Dia teman pertama gue di kota ini & sekarang dia jadi sahabat gue satu-satunya. Tiap hari gue selalu cerita about apa yang ada di pikiran gue & kejadian-kejadian yang gue alami tanpa terkecuali. Kayak perasaan gue ke seorang cowo yang gue liat beberapa bulan lalu di sekolah. Semua gue ceritain ke Chika sohib gue. Hmm, , mungkin lo pengen tau nama cowo itu? Richi Richardo yang akrab di panggil Richi, dia adalah cowo yang gue kagumi sejak kejadian waktu itu......
***
“Chika, temenin gue liat-liat sekolah ini dong! Gue kan masih baru di sini,” kata Olivia saat jam pelajaran terakhir selesai.
“Okey! Gue bakal jadi pemandu lo deh, yuk cap cuss!”
Oliv & Chika beranjak dari kursi, mereka mulai keliling sekolah. Dari halaman depan sampe halaman belakang, semua tempat dijelasin Chika. Ngga ketinggalan lapangan basket yang lagi dipake buat main basket sama anak-anak cowo kelas 2.
“Chika, mereka team basket sekolah kita?” tanya Oliv waktu mereka lewatin lapangan basket & langsung berhenti buat liat anak-anak yang lagi main basket.
“Ya iya laahh. . . akhir-akhir ini mereka selalu latihan basket soalnya minggu depan ada tournament & sekolah kita jadi tuan rumah. So, kalo sampe kalah bakalan malu-maluin dong!”
“Ooohhh, , gitu,” Oliv cuman nge’respon singkat.
Sejenak perhatian Oliv tertuju ke arah seorang cowo yang lagi drible bola di tengah lapangan. Ouuhhh, , so cool!!!
“Oliv!! Lo liatin siapa sih?lo ngga dengerin gue ngomong?” tiba-tiba muka Chika yang bulet nongol di depan muka Oliv, jelas aja si Oliv kaget.
“Eh, ngga liatin siapa-siapa kok, lo nih ngagetin aja deh,”
“Abis lo diajak ngomong malah diem aja. Ahaaa,! Gue tau, pasti lo lagi ngliatin Richi kan? Ngaku deehh,”
“Sok tau lo Chik, emang yang namanya Richi yang mana?”
“Itu tuuhh, yang lagi drible bola. Dia tuh kapten basketnya, maka dari itu banyak anak cewe yang ngejar-ngejar dia,”
“Ooohh, , ya udah deh, kita pulang aja yok, udah sore,”
“Uuwwhh, padahal gue masih betah liat si Richi,” Chika langsung pasang muka sedih dengan gayanya yang sok LEBAY.
“Iihh, , lo nih xlo udah liat cowo keren aja langsung gitu deh,”
Akhirnya mereka balik, tapi tiba-tiba...
‘Duuukkk...’ ada sesuatu yang nyangsang di punggung Oliv.
“Aaadduuhhhh... sakiiittt...” teriak Oliv. Ternyata bola basket yang dilempar Richi ngga sengaja meleset ke arah Chika.
“Eh!!!! Kalo main bola ati-ati dong!!! Ringnya kan di sono, ngapain nyasar-nyasar ke sini segala!” Chika ngomel-ngomel ke anak-anak basket. Spontan mereka langsung nyamperin Oliv yang lagi kesakitan.
“Waduuh, maafin kita ya. Kita ngga sengaja, tadi bolanya mental gitu, jadi kena kamu deh. Maaf ya, kamu ngga kenapa-kenapa kan?” Richi si kapten basket mencoba nge’jelasin asal mula bola itu nyangsang ke pundak Oliv. Sebenernya sih, Oliv deg-degan ada Richi di depannya, tapi pura-pura jaim gitu deeh.
“Iya, ngga apa-apa kok, cuman sakit dikit, kaget juga. Bentaran juga sembuh, (OMG, , cool bangeetttt, , jadi tambah dag dig dug niihh...),”
“Udah ah! Ayo kita pulang!udah sore!” Chika langsung narik tangan Oliv.
***
...Ya, , setelah kejadian itu, gue jadi suka perhatiin Richi. Ngga tau kenapa, makin hari gue makin naroh hati sama dia. Walaupun gue ngga berani deketin sih, tapi paling ngga gue masih bisa liat dia dari jauh. Hhuuhh, , kadang gue mikir, apa gue bisa deket sama Richi, atow malah ngga sama sekali. Secara, dia kan bintang basket, banyak cewe yang naksir pula. Huuuffff, , semakin jauh deh harapan gue buat deket sama dia. Yah, lagi-lagi gue cuman bisa liat dia dari jauh tanpa dia tau. Cape sih, tapi mau gimana lagi? Gue Cuma bisa gini sih. Tapi, sempet ngga nyangka juga. Ngga tau kenapa makin hari gue makin deket sam Richi. Gue juga lupa gimana awal mulanya kita bisa deket. Kita jadi sering ngobrol-ngobrol & jalan bareng. Gue seneng banget, salah satu harapan gue bisa terwujud. Pokoknya gue ngga bakalan lupa setiap detik-detik yang gue habisin bareng Richi, terutama waktu gue diajak ke suatu tempat yang baguuss banget.....
***
“Oliv!!!” teriak Richi waktu liat Oliv keluar dari kelas.
“Kenapa Ri?”
“Kamu mau ngga, nemenin aku ke suatu tempat? Aku lagi BT nih,”
“Hmm, , gimana ya? Sebenernya aku udah bilang ke mamah mau langsung pulang, tapi ngga apa-apa deh aku temenin, itung-itung bikin temen seneng,” Oliv langsung pasang senyum manis, sempet salting juga si Richi waktu liat senyum Oliv yang super cute.
“Okkeey, kita cabut sekarang?” ajak richi nutupin geroginya. Oliv cuman anggukin kepala, mereka pergi deh. Walopun Oliv ngga tau mau dibawa kemana sama si Richi, tapi dalam hati Oliv sorak-sorak kegirangan, impiannya jalan bareng Richi terwujud.
“Yuupp, , kita udah sampe,” kata Richi tiba-tiba, lamunan Oliv buyar.
“Hah, udah sampe? Ini tempatnya?kok Cuma hutan-hutan gini sih?” Oliv heran, liat deretan pohon-pohon yang menyambut kedatangan mereka.
“Iya, nanti kamu juga bakalan tau yang ada di balik pohon-pohon ini,” senyum Richi yang misterius semakin bikin Oliv penasaran, Oliv cuman garuk-garuk kepala & ngikutin Richi dari belakang.
Akhirnya mereka sampe di lokasi yang dimaksud Richi.
“Wooowww, , fantastic! So beutifull!” Oliv berteriak kagum setelah liat pemandangan di depannya, sebuah sungai dengan air terjun yang indah.
“Gimana? Keren kan tempatnya? Ini tempat favorit ku, setiap aku lagi BT, marah, ataupun pengen menyendiri, aku selalu ke tempat ini,”
“Hmm, kamu ngga salah pilih tempat. Ini emang tempat yang perfect buat nenangin pikiran,”
Richi tersenyum bangga, “main air yuk, seger banget loh,” Oliv ngangguk-ngangguk & langsung nyusulin Richi yang udah asik main air.
Ngga kerasa waktu berlalu begitu cepat. Hari udah mulai sore. Oliv sedih karena harus ninggalin tempat itu & berpisah sama Richi. Mereka berduapun segera pulang. Satu lagi pengalaman indah Oliv bareng Richi. Cukup ngga terduga sebelumnya bagi Oliv.
***
.....Huwwhhh, , Gue pengen ngulang saat-saat itu. Kapan ya gue bisa balik ke tempat itu bareng Richi? Gue rela deh diomelin mamah gara-gara pulang sore, asal bisa pergi sama Richi. Hmm, , kira-kira Richi suka ama gue ngga ya? Richi Richi...
Kenapa sih akhir-akhir ini gue ngga enak badan. Rasanya tuh gue cape banget. Tapi gue belum pengen istirahat, gue masih pengen cerita banyat tentang Richi. Kalo aja gue dikasih keberanian & kesempatan, gue bakal ngomong ke Richi deh soal perasaan gue. Tapi gue takut ngga bakal bisa ngerasain hari-hari indah bareng Richi lagi. Lagian gue juga belom tau perasaan Richi ke gue gimana. Ntar kalo gue ditolak mentah-mentah bisa berabe. Hiiii. . . takuuutttt
Aduuhhhh..... badan gue makin ngga enak, pengen tidur. Tapi gue takut Richi bakalan ilang dari hidup gue & kita ngga bisa ketemu lagi.
Uuupppsss,, NGGA AKAN, Richi ngga akan ilang, sampe kapan pun Richi bakalan ada di hati gue FOREVER. Ngga akan ada yang bisa gantiin posisi Richi di hati gue.
Dear Richi, aku cape, aku mau tidur & dalam tidur aku bakalan mimpiin kamu. Aku berharap kamu juga rasain apa yang aku rasa. Aku juga berharap, suatu saat nanti kalo kita ketemu lagi, kamu udah tau perasaan ku yang sebenernya ke kamu.
I LOVE YOU FOREVER
Richi, aku bakalan nunggu kamu. Aku ngga akan berpaling dari kamu, because you are the one that I love, just you and only you.
SEE YOU, RICHI
***
Sabtu, 4 Oktober ... 11.00 WIB

Richi terduduk lemas setelah baca catatan Olive.
“Udah Richi, ini semua udah jadi jalan hidup Olive. Gue cuman bisa kasih catatan yang ditulis Oliv kemarin lusa. Itu sebagai bukti nyata perasaan Oliv selama ini ke lo,” Chika mencoba nenangin Richi yang lagi sedih & menyesal.
“Tapi gue belum ngomong Chika!”
“Ngomong apa sih Ri, toh semua udah terlambat,”
“Gue belum ngomong ke Oliv kalo gue juga sayang dia, gue juga cinta sama dia, gue nyesel! Gue terlalu pengecut! Andai gue ngga sepengecut ini, paling ngga Oliv bisa tau perasaan gue ke dia sebelum dia pergi. Gue ngga bisa bahagiain Oliv di sisa hidupnya, gue cuma bikin Oliv sedih & kecewa. Kenapa ini semua terjadi sama orang sebaik & selembut Oliv! Kenapa harus Oliv! Kenapa dia ngga diberi kesempatan untuk hidup bahagia di dunia lebih lama, kenapa!” Richi ngga bisa nahan air matanya yang terus mengalir, coretan-coretan tinta pada kertas yang dipegang Richi memudar, basah oleh air mata. Seluruh badannya lemas seakan tanpa tulang-tulang penyangga.
“Udah lah Ri, Oliv pasti bahagia. Sekarang dia udah tau kalo lo juga sayang & cinta sama dia. Dia pasti udah tenang di alamnya & lo tau kan apa yang Oliv bilang? Dia bakal nunggu lo di sana, & dia bakal tetep cinta sama lo. Jadi lo ngga boleh kaya gini kalo lo ngga mau Oliv sedih. Gue juga sama kaya lo, gue sedih, hati gue sakit ditinggal sahabat gue. Tapi gue sadar, Oliv ngga akan kembali walaupun gue terus-terusan nangisin dia. Mungkin ini emang jalan terbaik buat Oliv, Tuhan ngga tega ngliat Oliv hidup di dunia harus terus-terusan tersiksa oleh penyakitnya. Asal lo tau Ri, Oliv bisa tegar, kuat & bertahan dari penyakitnya bertahun-tahun karena dia punya semangat buat hidup lebih lama, dia kepengin bertahan lebih lama bersama orang-orang yang dia sayang. Lo ngga mau bikin Oliv kecewa dengan ngliat lo kaya gini kan?” Chika menatap Richi dalam-dalam, hatinya ngilu. Chika tau betul, Richi belum bisa memaafkan dirinya sendiri.
“Maafin aku, Oliv... Maaf...” Richi memandangi selembar catatan, catatan terakhir yang ditulis Oliv sebelum dia koma & pada akhirnya pergi untuk selamanya. Air mata Richi terus menetes seakan tak mau berhenti.
***
Read More ->>

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Aiu Ciyu

Aiu Ciyu

About Me

Foto Saya
Ayu Ginarsih
ayu just simple girl, , banyak yang bilang ayu cerewet, tapi lucu, :p Tenang aja, cerewet-cerewet gini, ayu friendly loh ^^ Let's be friend deh, , ;)
Lihat profil lengkapku

Followers

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
ayu just simple girl, , banyak yang bilang ayu cerewet, tapi lucu, :p Tenang aja, cerewet-cerewet gini, ayu friendly loh ^^ Let's be friend deh, , ;)